Archive for the ‘Kebajikan’ category

Kebajikan Teh

Juni 28, 2012
 Manusia memiliki kebajikan, demikian juga halnya dengan teh. 
 
Menurut seorang penggemar teh yang terkenal di zaman Dinasti Tang yaitu Liu Zhen Liang ( 劉貞亮 )  yang menjabarkan teh dengan 10 kebajikan :
Mengurangi depresi, menghilangkan kantuk, memelihara keaktifan, melenyapkan penyakit, membuat kebajikan dan kesopanan, mengekspresikan rasa hormat, membedakan rasa yang berbeda, memelihara tubuh, berlatih Tao, dan menyempurnakan aspirasi seseorang.
 
Liu seringkali mengatakan, “Teh membawakan Tao dan keanggunan.” Seorang pendeta Buddha Jepang yang terkenal meringkas versi 10 kebajikan teh miliknya, sebagai berikut :
“Dewa pelindung akan bersedia membantu, orang tua akan dihormati dan didukung, setan akan menyerah, seseorang dapat selalu penuh semangat bahkan tanpa banyak tidur, organ internal akan berkoordinasi dengan baik, penyakit dan bencana akan menjauh, persahabatan akan harmonis, pikiran dan perilaku akan menjadi lurus, masalah dan kekhawatiran akan berhenti, dan tidak akan berada dalam kekalutan dalam menghadapi kematian.”
 
Teh telah berkembang secara bertahap dari minuman santai menjadi sebuah wahana budaya nan unik. Sekarang ia mewakili sebuah upaya pengejaran sensibilitas dan kenikmatan terhadap kehidupan, seperti halnya sebuah pelatihan diri yang memiliki kedalaman spiritual. Orang yang tertarik mencicipi teh biasanya bertirakat, mematuhi integritas, dan memperhatikan tradisi, serta menghargai persahabatan menurut buku The Classic of Tea.
 
Teh memiliki karakter alami yang segar. Selain memberikan kenikmatan sensorik, teh juga mampu mencerahkan, menjaga pikiran dan jiwa yang tenang, membantu pelatihan karakter diri, menghilangkan gangguan, dan membantu pengultivasian diri. Manfaat dari budaya teh sesuai dengan filsafat oriental, yakni menjadi kalem, tenang, tidak mudah tergerak sesuatu dan mandiri. 

Makna Kebajikan

Juni 28, 2012

Makna Kebajikan De 德

 
 
Menurut ajaran Taoisme, kebajikan  atau “De / 德” mengacu pada bakat dasar atau hakikat manusia. Lao zi mengatakan bahwa hanya dengan bersikap jujur pada diri sendiri dapat kembali ke jati diri yang sejati :

Kebenaran sejati dan tak menyimpang,
Bagaikan menjadi seperti anak kecil sekali lagi,
Kebenaran sejati dan tak tergoyahkan,
Kembali ke tak terbatas,
Kebenaran sejati dan akal,
Kembali ke keadaan Alam

Lalu apa manfaat kultivasi Kebajikan?

Lao zi menjelaskan :
Mengultivasi Kebajikan dalam diri sendiri, dan Kebajikan akan nyata
Mengultivasi Kebajikan dalam keluarga, dan Kebajikan akan berlimpah
Mengultivasi Kebajikan di desa, dan Kebajikan akan tumbuh
Mengultivasi Kebajikan dalam Pembangunan Bangsa, dan Kebajikan akan berlimpah
Mengultivasi Kebajikan di alam semesta, dan Kebajikan akan dimana-mana

Apa itu “Kebajikan Utama”?
Lao zi menggambarkan Kebajikan Utama sebagai berikut :
Melahirkan, namun tidak memiliki,
Bekerja, namun tidak mengambil penghargaan,
Memimpin, namun tidak mendominasi,
Ini adalah Kebajikan Utama

Kebajikan Dan Bakat

Juni 28, 2012
 
Hari ini ketika moral masyarakat menurun, dengan menghidupkan kembali tradisional budaya Cina menjadi lebih penting. Hukum dapat membatasi perilaku orang, tetapi mengikuti moral membatasi pikiran orang. Hanya orang yang rendah akan dikenakan semata-mata untuk hukum yang mengatur suatu bangsa.

Mengatur diri sendiri berdasarkan dapat membimbing seseorang untuk menjadi mulia. Hanya dengan mengikuti akhlak bisa orang mengikuti jalan yang benar dan memiliki masa depan yang cerah. Bertindak dengan cara ini akan menghasilkan kebiasaan benar dan melakukan, dan membuat segala sesuatu sejahtera dan damai.

Sejak waktu kuno, ketika seorang pejabat yang berbudi luhur dan orang-orang dengan integritas pribadi yang baik telah merupakan landasan politik jujur dan adil. pejabat tersebut mampu menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas setiap saat. Sebaliknya, penunjukan pejabat yang menurut kekerabatan hanya dapat memimpin negara dan masyarakat ke dalam bahaya karena mereka hanya mengambil kepentingan pribadi sebagai titik awal mereka, yang mempromosikan keegoisan dan memungkinkan orang-orang yang rendah untuk mengontrol semuanya.

Sima Guang (1019 – 1086 M) adalah seorang sarjana yang dihormati juga seorang negarawan dan penyair. Dia menciptakan klasik “Zi Zhi Tong Jian”, dalam sejarah China antara 403 SM dan 969 AD. Tulisan-tulisannya dianggap sebagai karya terbaik sejarah tunggal dari Dinasti Song Utara (960 AD – 1127 AD).

Dalam pemerintahan, Sima Guang mengategorikan orang menurut kebajikan dan bakat mereka menjadi empat kelompok yaitu :
1. Yang cerdik dan memiliki kebajikan serta bakat;
2. Yang konyol dan tidak memiliki bakat juga kebajikan;
3. Yang mulia dan memiliki kebajikan tapi tidak ada bakat,
4.  Orang-orang rendahan yang memiliki talenta tetapi tidak ada kebajikan.
 
Ketika tiba saatnya untuk menentukan seorang pejabat, pilihan pertamanya adalah dengan memilih dari kelompok cerdik. Pilihan kedua akan menjadi orang yang mulia. Mungkinkah dia tidak menemukan. Menurut Sima Guang, akan lebih bijaksana untuk menempatkan orang bodoh di kantor daripada yang rendah, karena orang dengan bakat yang tidak memiliki kebajikan yang paling berbahaya dan lebih buruk daripada mereka yang tidak memiliki bakat dan kebajikan.
 
Sima Guang percaya bahwa orang yang mulia berbakat dapat menyelesaikan perbuatan baik, sedangkan orang rendah akan dengan mudah menunjukkan sisi buruknya. Jika orang rendahan berusaha dengan tekun, ia dapat mencapai hal-hal, tapi perbuatannya mungkin brutal sebanding dengan harimau yang telah diberikan sepasang sayap. Kerusakan akan menjadi bencana besar.
 
Sima Guang juga mengatakan : Orang yang berbudi luhur menikmati rasa hormat dari orang lain, dan orang-orang berbakat yang berharga. Tapi orang yang sangat dihormati bisa menjaga orang lain di kejauhan, sementara orang tercinta umumnya menarik orang lain kepadanya. Seseorang membangun calon yang cocok dapat dengan mudah mengabaikan kebajikan dan jatuh cinta dengan bakat.

Sepanjang sejarah, sebagian besar kaisar konyol, pejabat pengkhianat, dan anak-anak tidak berbakat adalah orang-orang yang kurang kebajikan. Contohnya, terlalu banyak yang dihitung hingga bisa dikatakan individu yang tindakannya menjatuhkan bangsa mereka atau berkontribusi terhadap kerugian besar di negara mereka. Kaisar terkenal Yin Zhouwang, Zhou Youwang, Sui Yangdi dan lainnya berbakat tetapi tidak memiliki kebajikan, sehingga membuat mereka menjadi orang rendahan yang merupakan bencana bagi bangsa mereka.
 
Yin Zhouwang adalah cerdas, pintar, dan fisik yang kuat-dia bisa menjinakkan binatang dengan tangan kosong. Tapi dia sering menyembunyikan kesalahannya, mengejek saran, dan menghormati para dewa. Dia yakin dalam tindakannya, dan sering bertindak untuk pamer. Dia memiliki ilusi keagungan, berpikir seluruh dunia adalah tiram, dan berperilaku brutal dan kejam. Dia disiksa pengikut setia dengan besi branding, memotong perut wanita terbuka untuk menghilangkan kehamilan mereka, mematahkan tulang orang untuk menikmati sumsum, dan memotong paman sendiri menjadi potongan-potongan yang masih hidup untuk mendapatkan hatinya.
 
Semua bangsawan dan rakyatnya akhirnya berbalik melawan dia. Yin Zhouwang kalah dari Zhou Wuwang dan dilucuti kerajaannya. Dia dibakar di tiang, dan namanya menjadi bahan tertawaan di dalam buku sejarah.
Itulah alasan untuk Sima Guang menekankan kebajikan pertama, dalam pemilihan pejabat tinggi atau kaisar.

Ikan Yang Membalas Budi

Juni 28, 2012
 
 Pada zaman dinasti Song saat musim semi, Liu Zhen dari Zhianling dalam perjalanan pulang ke kota Peng, dia menginap di kota Shangming.
 
Pada malam itu rembulan sangat terang, ketika dia pulang dari makan malam, tiba-tiba di pinggir sungai dia melihat ada 2 orang yang berada di dalam perahu, kedua orang ini sedang memanggil namanya dan berkata, ”Saya berasal dari kota Shangming. Ingin bertemu dengan tuan.”
 
Liu Zhen mengangkat kepalanya dan memandang kedua orang tersebut. Kedua orang ini sedang dari perahu naik ke pantai, mereka sangat tinggi, wajah mereka berdua sangat tampan dan berpakaian putih yang mewah.
 
Liu Zhen lantas lalu berjalan kehadapan mereka. Kedua orang tersebut berkata kepada Liu Zhen,” Sudah lama ingin bertemu dengan tuan, hari ini sungguh bernasib baik dapat bertemu dengan Tuan.”Kalian berasal dari kota Shangming, apa yang dapat saya bantu?”
 
Salah satu dari mereka berkata, “Saya mendengar tuan adalah seorang yang terpelajar yang berpengetahuan tinggi, kami ingin berdiskusi dengan tuan.” Lalu mereka bersama-sama duduk makan dan minum sambil mengobrol.
 
Setelah larut malam, kedua orang tersebut telah mabuk, mereka berdua tergeletak tertidur disana. Melihat hal tersebut Liu Zhen sangat heran, ketika melihat disekeliling mereka tidak ada orang lain. Dia tidak berani membangunkan mereka, lalu mengambil selimut dan menyelimuti mereka berdua.
 
Keesokkan paginya Liu Zhen ingin membangunkan mereka, lalu dia mengangkat selimutnya. Tetapi yang dilihatnya dibawah selimut cuma ada 2 ekor ikan yang sangat besar terbaring disana. Mata mereka berkedip sebentar, tetapi mereka terlihat sangat lelah. Liu Zhen tidak membunuh mereka, lalu mengangkat mereka berdua dan meletakkan ke sungai.
 
Pada malam itu Liu Zhen bermimpi bertemu dengan dua pemuda berpakaian putih tersebut, mereka masing-masing menggenggam sebutir mutiara besar, lalu meletakkan mutiara tersebut di pinggir tempat tidur Liu Zhen tanpa mengucapkan sepatah kata pun lalu berlalu dari sana.
 
Setelah pagi, Liu Zhen terbangun dipinggir tempat tidurnya dia melihat 2 butir mutiara, benar saja seperti di dalam mimpinya ikan putih tersebut memberi dia hadiah mutiara-mutiara untuk membalas budi karena dia tidak membunuh mereka.

Dewa Musim Dingin Dan Musim Semi

Juni 28, 2012
 
 

Sejak dahulu kala, dewa musim dingin dan musim semi sudah tidak akur. Karena dewa musim dingin beranggapan dewa musim semi terlalu memanjakan manusia, membuat dia sangat tidak suka.

 
“Setiap kali ketika giliranmu patroli ke bumi selama 3 bulan (bulan Maret-Mei), maka manusia dibumi akan sangat berisik, tidak pernah tenang dalam sehari pun.

Sebentar pergi mendaki gunung, sebentar pergi bertamasya ke laut, sebentar berpiknik ke luar kota,” kata Dewa Musim Dingin.

 
 “Setiap orang selalu sibuk diluar, tidak ada seorangpun  dengan tenang tinggal didalam rumah, juga tidak ada orang yang khawatir apakah akan terjadi angin kencang atau cuaca buruk,” ceracau si Dewa musim dingin.
 
Setelah berhenti sebentar, ia kemudian melanjutkan berkata dengan bangga, “Tidak seperti saya, setiap kali tiba giliran saya berpatroli (Desember – Februari),  setiap orang melihat saya akan menundukkan kepalanya,  kelihatannya sangat berhati-hati, dan sangat hormat kepada saya, jika tidak ada hal-hal yang penting mereka tidak akan keluar rumah dan selalu tertib.
 
Dewa musim semi dengan tenang mendengar celaan Dewa musim dingin, setelah dewa musim dingin selesai berkata, dewa musim semi sambil tertawa mengeleng-gelengkan kepalanya dan berkata :
 
“Sebenarnya,  saya dari pada menjadi dewa yang ditakuti setiap orang, saya lebih senang menjadi dewa yang disenangi orang, seperti saya yang sekarang, setiap manusia mendengar nama saya, maka mereka akan tahu masa  yang baik akan segera tiba, semua orang pasti akan gembira dan dengan meriah menyambut kedatangan saya, saya tidak ingin menjadi seorang yang dibenci oleh semua orang,” ujar Dewi Musim Dingin.
 
Tekanan dan tindakan seperti musim dingin yang membekukan orang seperti tindakan Dewa musim dingin, membuat orang seperti permukaan menghormatinya, tetapi didalam hati sangat membencinya. Tetapi perhatian dan dorongan sejati seperti Dewa musim semi, selalu membawa kegembiraan, tawa dan sukacita. Akan membuat semua orang merasa senang. (hui)

Pesan Moral

Juni 28, 2012
 
Manusia di dunia wajib sepenuhnya menghargai kejujuran, berbakti, kesetiaan dan keadilan dengan begitu, maka tidak mempermalukan diri sebagai seorang manusia yang dapat berdiri tegak diantara langit dan bumi. Jika tidak menghargai kejujuran, kesetiaan, berbakti dan keadilan, biarpun hidup di dunia, namun hatinya telah mati. Bisa dikatakan hidup semua umat manusia : Hati adalah spirit (Tuhan), Tuhan senantiasa berada didalam Hati.
 
Barang siapa tidak mempermalukan hati, maka tidak mempermalukan Tuhan. Siapa berbohong terhadap hati, berbohong terhadap Tuhan. Maka orang yang bijak senantiasa menjaga perlakuan diri sendiri.
 
Jangan mengira didalam “Ruang Gelap” bisa berbuat sewenang-wenang. Setiap tindak-tanduk kita harus dipertanggungjawabkan pada Tuhan, setiap tindak tanduk kita diawasi oleh 10 pasang mata dan 10 pasang tangan.
 
Kebenaran akan ditegakkan, karma berjalan tanpa sehelai rambut pun bisa lolos. Cabul adalah kejahatan yang utama, Berbakti adalah amal yang utama. Walaupun untung bisa melanggar kebenaran dan hati merasa bersalah, “Jangan dilakukan”. Walaupun tidak ada untung, tapi melanggar kebenaran dan hati tidak merasa bersalah, “Tetap lakukan”. Jangan mengira hal tersebut tidak ada gunanya dan menjadi malas.
 
Menghormati langit dan bumi, hormati para Mulia (Buddha dan Dewa-Dewi), hormati para leluhur, berbakti pada orang tua dan patuh pada hukum Negara. Hormati guru, sayangi saudaramu, percaya pada teman, harmonis dan ramah pada tetangga dan relasi, saling bantu dalam rumah tangga, dan didiklah anakmu.
 
Sering membantu dengan kemampuan kita untuk menolong yang susah dan yang benar-benar memerlukan bantuan, kaum miskin, yatim piatu dan yang tertimpa bencana. Membantu dan memperbaiki vihara / kelenteng , mencetak kitab-suci. Sumbangkan teh dan obat-obatan pada peminta, pantang membunuh dan membebaskan makhluk-makhluk yang bernyawa kembali ke alam. 

Bangun jembatan dan perbaiki jalan, kasihanilah si janda, bantulah dikala kesulitan, hargai makanan dan rezeki, damaikan selisih paham, bantulah mereka yang berniat baik, berikan contoh yang baik, hapuskan kebencian dan kesalahpahaman, jujurlah dalam berbisnis, dekati teman yang berbudi, jauhi yang bertabiat jahat, jangan mengungkit kesalahan seseorang, ungkit kebaikannya, bantulah rakyat jelata.

 
Kembalilah pada jalan yang benar, sucikanlah hati dan pikiran. Bertindak welas-asih, lepaskanlah pikiran-pikiran jahat dan kotor, Semoga segala kebajikan dijalankan dengan percaya diri dan terus dilakukan, walau perbuatan itu belum diketahui orang, namun telah dicatat oleh Tuhan yang maha kuasa.
 
Dialah bertambah rezeki, berpanjang usia, keturunan semua dijaga didalam kemakmuran dan kebahagiaan, Dialah bencananya lenyap, penyakitnya bebas, dan seumurnya tak diserangi malapetaka dan mara bahaya. Orangnya sehat walafiat, aman sentosa pada semesta, bintang terang terus mencahayai seisi-rumahnya.
 
Jika orang senang berlaku kejahatan, tidak senang pada kedermawanan, atau suka mengotori orang perempuan, Kejodohan orang diperceraikan, atau senang mengumpat nama-nama orang, dan senang iri akan orang yang berkecakapan. Atau, Ingin memiliki harta orang lain, Dan sering menghasut orang, memperkarai dipengadilan, atau senang merugi orang lain. Keperluannya untuk memperkaya diri sendiri.
 
Ada kala memaki pada angin dan hujan. Adakala mendendam pada langit, bumi dan alam juga memfitnah / menjelekan para orang bijak / Buddha atau orang yang juga suka membunuh sapi dan anjing. Merobek kertas yang bertuliskan kata-kata suci atau mendidik, Menghina pada Tuhan, makin kaya , makin tinggi kekuasaan, memaksa orang miskin merendahkan kedermawanan orang lain, menghasut dan mengganggu kerukunan saudara orang supaya orangnya bercerai / perpisahan.
 
Apalagi tak senang berlaku tulus-ikhlas, malahan senang berlaku pencabulan, pencurian, dan kedurjanaan, suka memboros, suka tipuan, tak suka giat bekerja, tak suka penghematan, juga tak sayangi hasil tanaman, gampang lupa membalas kebajikan orang lain, memperdaya diri sendiri, sering menggunakan timbangan yang tidak adil dan berani menyiarkan agama untuk menipu rakyat jelata dan membohong umatnya untuk menipu barang-barang orang dan mengotori wanita, Main daya tipu muslihat tidak pilih terang atau gelap, omongnya penuh tipu muslihat, bersumpah serapah kepada orang diwaktu siang hari, namun membunuh orang digelap gulita, tidak senang mematuhi peraturan-peraturan Tuhan, malahan mengajak orang lain menjadi pelanggar, Juga tidak suka berlaku kedermawanan, suka melakukan hal hal jahat.
 
Akhirnya, Dialah tertimpa hukuman, kesengketaan, kebencanaan alam, dan pencurian. Akhirnya, dialah keracunan, menderita penyakit berwabah, turunannya bodoh-bodoh dan anaknya keguguran atau keluarganya dibunuh sipenjahat, kemudian yang sisanya jatuh disarang perampokan dan persundalan. Macam-macam malapetaka ( karma ), kalau yang jauh menimpa anak cucu, yang dekat menimpa pada diri sendiri.
 
Segala dosa diawasi oleh Tuhan, Sekecil rambut pun tidak ada kesalahan yang lolos, Oleh karena itu, baik budi, buruk jahat adalah dua jurusan, ditakdirkan Tuhan berlainan. Maka yang kedermawanan tetap dibalasi kebahagian, yang jahat hati tetap di timpa penderitaan.

Nilai Seorang sahabat

Mei 27, 2012

Di kota Su Zhou pada zaman Dinasti Qing, ada dua orang dokter yang sanagt terkenal karena keahlian mereka dalam pengobatan. Seorang dokter bernama Ye Tiang Shi dan seorang dokter yang lain bernmaa Xue-Xue.

Mereka berdua saling membantu dalam memcahkan masalah sehingga keahlian mereka berkembang dengan sangat baik.

Jika ada kasus penyakit tertentu dan ayng seorang tidak tahu dengan pasti, maka ia akan meminta nasehat atau pendapat dari yang lain dalam mengatasi penyakit tersebut.Karena mereka saling membutuhkan, maka setelah dipikir-pikir mereka akhirnya membuka klinik bersama.

Banyak pasien yang tertolong jika pergi ke klinik mereka.

Namun karena satu masalah kecil, kedua dokter yang bersahabat itu akhirnya berpisah. Dua orang yang sudah jadi sahabat baik akhirnya bermusuhan, bahkan kini mereka saling menjelekkan dan saling membenci.

Suatu hari setelah lama sekali mereka tidak berkomunikasi, Xue-Xue melakukan perjalanan yang harus melewati rumah Ye Tiang Shi. Sewaktu melewati depan rumah sahabatnya yang kini menjadi musuhnya, Xue-Xue mencium bau yang aneh dan kurang sedap, karena itu ia segera menutup hidungnya. Karena pegawai Ye Tiang Shi kebetulan ada di luar rumah, maka Xue-Xue pun bertanya untuk mencari tahu tentang Ye Tiang Shi. Ternyata ibu Ye Tiang Shi sedang sakit parah.

Untuk mengobatinya Ye Tiang Shi banyak mengumpulkan obat di dalam satu kamar. Salah satu obat di dalam kamar adalah Hong Pi, yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa ibunya, tetapi obat itu bau sekali. Ibu Ye Tiang Shi sama sekali tidak mau minum obat itu sehingga tubuhnya makin lemah, penyakitnya makin parah dan nyawanya di ujung tanduk.

Waktu itu ada satu kebiasaan, yakni seorang dokter tidak sampai hati memberikan obat yang keras atau pengobatan yang penting dan khusus untuk keluarga dekat. Karena itu, biasanya seorang dokter akan meminta dokter yang lain untuk datang untuk mengobati keluarga dekatnya dengan pengobatan khusus dan memberi obat yang keras. Dari informasi yang di dapat, Xue-Xue mengetahui bahwa Ye Tiang Shi sedang mencari dokter lain untuk mengobati ibunya.

Ye Tiang Shi tidak mencari Xue-Xue karena mereka bermusuhan, sementara di Su Zhou tidak ada dokter lain yang mampu mengobati ibunya kecuali Xue-Xue. Namun karena rasa benci, dia mencari dokter ke luar daerah.

Sementara itu Xue-Xue pun berbicara dalam hati, ” Salah sendiri kenapa Ye Tiang Shi menyakiti perasaanku. Sekarang aku tidak akan membantunya, biar ibunya semakin tidak tertolong dan dia akan sadar bahwa dia sebenarnya membutuhkanku. Biar dia tahu rasa sekarang !”.

Baru saja Xue-Xue berpikir demikian, dirinya menjadi tidak tenang karena ada suara hati yang menentang sikapnya. ” Tidak betul, seorang dokter harus rela dan berinsiatif untuk mengobati orang yang sakit, apalagi yang sudah dalam keadaan darurat. Jika nanti kamu sendiri yang mengalami masalah seperti ini, kamu juga pasti akan mencari Ye Tiang Shi.”

Akhirnya ia masuk ke rumah Ye Tiang Shi dan memeriksa dengan teliti penyakit ibu Ye Tiang Shi. Setelah beberapa saat, ia pun menuliskan resep. Resep yang dibuatnya sebenarnya tidak jauh beda dengan apa yang ditulis oleh Ye Tiang Shi, yakni ada juga obat Hong Pi di dalamnya. Ibu dari Ye Tiang Shi mau meminum obat yang dibuat oleh Xue-Xue dan beberapa saat kemudian dia pun sembuh dari sakitnya.

Ye Tiang Shi yang mencari dokter di tempat lain, baru pulang ke rumah dan tidak ada dokter yang bisa datang ke rumahnya. Dan dia pun tahu bahwa Xue-Xue datang khusus ke rumahnya untuk mengobati ibunya. Kebetulan saat itu Xue-Xue juga ada di rumahnya, karena itu dengan segera dia menyalami tangan Xue-Xue dan berulang kali mengucapakn terima kasih.

Sejak saat itu mereka berdamai kembali. Persahabatan mereka pun lebih dalam daripada persahabatan sebelum mereka bermusuhan.

Pesan Moral : Jika persahabatan semakin bertambah dalam, maka adalah hal yang wajar jika di dalamnya terjadi juga ketidakcocokan dan perbedaan pendapat. Namun seharusnya perbedaan dan ketidakcocokan tersebut tidak boleh memutuskan persahabatan, karena semakin mengenal seseorang berarti juga semakin mengenal segala kekurangannya dan kekurangan diri sendiri.

Jika semakin tahu kekurangan sahabat dan kekurangan diri sendiri, pada saat itulah orang baru benar-benar bisa saling mengerti dan saling menolong. Sering kali yang dibutuhkan untuk membina persahabatan yang baik adalah mengalahkan rasa keakuan diri sendiri dan belajar mengerti dan menerima kekurangan orang lain.