Pesan Moral

 
Manusia di dunia wajib sepenuhnya menghargai kejujuran, berbakti, kesetiaan dan keadilan dengan begitu, maka tidak mempermalukan diri sebagai seorang manusia yang dapat berdiri tegak diantara langit dan bumi. Jika tidak menghargai kejujuran, kesetiaan, berbakti dan keadilan, biarpun hidup di dunia, namun hatinya telah mati. Bisa dikatakan hidup semua umat manusia : Hati adalah spirit (Tuhan), Tuhan senantiasa berada didalam Hati.
 
Barang siapa tidak mempermalukan hati, maka tidak mempermalukan Tuhan. Siapa berbohong terhadap hati, berbohong terhadap Tuhan. Maka orang yang bijak senantiasa menjaga perlakuan diri sendiri.
 
Jangan mengira didalam “Ruang Gelap” bisa berbuat sewenang-wenang. Setiap tindak-tanduk kita harus dipertanggungjawabkan pada Tuhan, setiap tindak tanduk kita diawasi oleh 10 pasang mata dan 10 pasang tangan.
 
Kebenaran akan ditegakkan, karma berjalan tanpa sehelai rambut pun bisa lolos. Cabul adalah kejahatan yang utama, Berbakti adalah amal yang utama. Walaupun untung bisa melanggar kebenaran dan hati merasa bersalah, “Jangan dilakukan”. Walaupun tidak ada untung, tapi melanggar kebenaran dan hati tidak merasa bersalah, “Tetap lakukan”. Jangan mengira hal tersebut tidak ada gunanya dan menjadi malas.
 
Menghormati langit dan bumi, hormati para Mulia (Buddha dan Dewa-Dewi), hormati para leluhur, berbakti pada orang tua dan patuh pada hukum Negara. Hormati guru, sayangi saudaramu, percaya pada teman, harmonis dan ramah pada tetangga dan relasi, saling bantu dalam rumah tangga, dan didiklah anakmu.
 
Sering membantu dengan kemampuan kita untuk menolong yang susah dan yang benar-benar memerlukan bantuan, kaum miskin, yatim piatu dan yang tertimpa bencana. Membantu dan memperbaiki vihara / kelenteng , mencetak kitab-suci. Sumbangkan teh dan obat-obatan pada peminta, pantang membunuh dan membebaskan makhluk-makhluk yang bernyawa kembali ke alam. 

Bangun jembatan dan perbaiki jalan, kasihanilah si janda, bantulah dikala kesulitan, hargai makanan dan rezeki, damaikan selisih paham, bantulah mereka yang berniat baik, berikan contoh yang baik, hapuskan kebencian dan kesalahpahaman, jujurlah dalam berbisnis, dekati teman yang berbudi, jauhi yang bertabiat jahat, jangan mengungkit kesalahan seseorang, ungkit kebaikannya, bantulah rakyat jelata.

 
Kembalilah pada jalan yang benar, sucikanlah hati dan pikiran. Bertindak welas-asih, lepaskanlah pikiran-pikiran jahat dan kotor, Semoga segala kebajikan dijalankan dengan percaya diri dan terus dilakukan, walau perbuatan itu belum diketahui orang, namun telah dicatat oleh Tuhan yang maha kuasa.
 
Dialah bertambah rezeki, berpanjang usia, keturunan semua dijaga didalam kemakmuran dan kebahagiaan, Dialah bencananya lenyap, penyakitnya bebas, dan seumurnya tak diserangi malapetaka dan mara bahaya. Orangnya sehat walafiat, aman sentosa pada semesta, bintang terang terus mencahayai seisi-rumahnya.
 
Jika orang senang berlaku kejahatan, tidak senang pada kedermawanan, atau suka mengotori orang perempuan, Kejodohan orang diperceraikan, atau senang mengumpat nama-nama orang, dan senang iri akan orang yang berkecakapan. Atau, Ingin memiliki harta orang lain, Dan sering menghasut orang, memperkarai dipengadilan, atau senang merugi orang lain. Keperluannya untuk memperkaya diri sendiri.
 
Ada kala memaki pada angin dan hujan. Adakala mendendam pada langit, bumi dan alam juga memfitnah / menjelekan para orang bijak / Buddha atau orang yang juga suka membunuh sapi dan anjing. Merobek kertas yang bertuliskan kata-kata suci atau mendidik, Menghina pada Tuhan, makin kaya , makin tinggi kekuasaan, memaksa orang miskin merendahkan kedermawanan orang lain, menghasut dan mengganggu kerukunan saudara orang supaya orangnya bercerai / perpisahan.
 
Apalagi tak senang berlaku tulus-ikhlas, malahan senang berlaku pencabulan, pencurian, dan kedurjanaan, suka memboros, suka tipuan, tak suka giat bekerja, tak suka penghematan, juga tak sayangi hasil tanaman, gampang lupa membalas kebajikan orang lain, memperdaya diri sendiri, sering menggunakan timbangan yang tidak adil dan berani menyiarkan agama untuk menipu rakyat jelata dan membohong umatnya untuk menipu barang-barang orang dan mengotori wanita, Main daya tipu muslihat tidak pilih terang atau gelap, omongnya penuh tipu muslihat, bersumpah serapah kepada orang diwaktu siang hari, namun membunuh orang digelap gulita, tidak senang mematuhi peraturan-peraturan Tuhan, malahan mengajak orang lain menjadi pelanggar, Juga tidak suka berlaku kedermawanan, suka melakukan hal hal jahat.
 
Akhirnya, Dialah tertimpa hukuman, kesengketaan, kebencanaan alam, dan pencurian. Akhirnya, dialah keracunan, menderita penyakit berwabah, turunannya bodoh-bodoh dan anaknya keguguran atau keluarganya dibunuh sipenjahat, kemudian yang sisanya jatuh disarang perampokan dan persundalan. Macam-macam malapetaka ( karma ), kalau yang jauh menimpa anak cucu, yang dekat menimpa pada diri sendiri.
 
Segala dosa diawasi oleh Tuhan, Sekecil rambut pun tidak ada kesalahan yang lolos, Oleh karena itu, baik budi, buruk jahat adalah dua jurusan, ditakdirkan Tuhan berlainan. Maka yang kedermawanan tetap dibalasi kebahagian, yang jahat hati tetap di timpa penderitaan.
Explore posts in the same categories: Kebajikan

Tag:

You can comment below, or link to this permanent URL from your own site.

Tinggalkan komentar